Jl. Sunan Ampel No. 7 Ngronggo Kota Kediri

0354 - 689282

Program Studi S-1 Tadris Bahasa Indonesia UIN Syekh Wasil Kediri berfokus pada pengembangan pendidikan bahasa Indonesia yang berlandaskan literasi, keilmuan, dan nilai-nilai islami. Visi untuk menjadi program studi unggul diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, penelitian yang mutakhir, layanan masyarakat berbasis riset, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran. Dengan dukungan jejaring akademik dan kemitraan yang kuat, prodi ini berkomitmen mencetak lulusan yang berkompeten, berintegritas, dan siap berkontribusi di bidang pendidikan maupun pengembangan ilmu bahasa Indonesia

Contact Info

Jl. Sunan Ampel No. 7 Ngronggo Kota Kediri
[email protected]
0354 - 689282

Follow Us

Menggagas Kajian Multibahasa: Prodi Tadris Bahasa Indonesia UIN Syekh Wasil dan UIN Bandung Gelar Visiting Lecture

Bandung, 19 September 2025 — Program Studi Tadris Bahasa Indonesia UIN Syekh Wasil Kediri menjalin kolaborasi akademik dengan Program Studi Tadris Bahasa Indonesia UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui kegiatan Visiting Lecture bertajuk “Kajian Multibahasa di Tengah Perubahan Sosial.”

Kerja sama ini dituangkan dalam dokumen Implementation of Arrangement (IA) yang ditandatangani oleh Dr. Iwan Marwan, M.Hum. selaku Ketua Prodi Tadris Bahasa Indonesia UIN Syekh Wasil Kediri dan Dr. Hj. Yeti Heryati, S.Ag., M.Pd. selaku Ketua Prodi Tadris Bahasa Indonesia UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Jumat, 19 September 2025 di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Kegiatan Visiting Lecture ini menghadirkan dua narasumber dari UIN Syekh Wasil Kediri, yakni Dr. Iwan Marwan, M.Hum. dan Nurul Dwi Lestari, M.Pd. Keduanya menyampaikan materi tentang fenomena kebahasaan dalam masyarakat multikultural, dengan menyoroti bagaimana perubahan sosial memengaruhi bentuk, fungsi, dan sikap bahasa di era digital.

Acara berlangsung interaktif dan partisipatif. Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia UIN Sunan Gunung Djati Bandung, khususnya yang menempuh mata kuliah Sosiolinguistik, aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mengenai penggunaan ragam bahasa di lingkungan sosial mereka. Diskusi berkembang menarik, terutama ketika membahas isu-isu seperti pergeseran bahasa daerah, bilingualisme, serta peran media sosial dalam membentuk identitas linguistik generasi muda.

Menurut Dr. Iwan Marwan, kegiatan semacam ini penting untuk menumbuhkan semangat kolaborasi lintas kampus, “Melalui visiting lecture, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga berlatih berpikir kritis dan reflektif terhadap dinamika kebahasaan yang terjadi di sekitar mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Hj. Yeti Heryati menyambut baik kerja sama ini dan berharap dapat berlanjut dalam bentuk kegiatan akademik lain, seperti riset kolaboratif, publikasi bersama, atau pertukaran dosen dan mahasiswa.

Kegiatan Visiting Lecture ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat jejaring akademik antarprodi serta memperkaya wawasan mahasiswa tentang kajian kebahasaan kontemporer.


Berita Lainnya